"1000 Lawan mudah dicari namun 1 Kawan sejati sulit ditemui" Begitu kira-kira pendapat banyak orang. Bagi saya, sesungguhnya personafikasi Kawan dan Lawan tergantung pada bagaimana cara kita berfikir dan bersikap atas dasar suasana hati (baca: pikir). Orang yang menyenangkan dan yang setuju dengan jalan pikiran kita sering kita anggap sebagai "kawan", sebaliknya mereka yang tidak menyenangkan dan bertentangan dengan jalan pikiran kita dianggap sebagai "lawan". Bila di dunia ini tak ada Kawan sejati, maka Lawan sejatipun tidak ada. Dan, setiap insan pasti memiliki 2 sisi dalam dirinya, yaitu sisi Baik (positiv+) dan sisi Buruk(negativ-), Sisi yang menyenangkan dan sisi yang Tidak menyenangkan. Maka, beruntunglah manusia yang sibuk mengoreksi dirinya, memperbarui dirinya, merevolusi dirinya. Dia akan memperoleh akselerasi untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan. Orang seperti ini akan menganggap "kawan" dan "lawan" seperti "ion Positip" dan "ion Negatip" yang dianugerahkan Allah SWT kepada Jagad Raya. Tanpa muatan "positip" dan "negatip", Listrik kehidupan takkan ada, dan kitapun takkan pernah ada.
Coba kita berpikir (sedikit aja, jangan terlalu banyak biar gak kongslet):
Apa untungnya bagimu menceritakan sifat buruk kawan/lawan kepada orang yang belum kamu yakini kalau dia kawan/lawan? Dan, apa untung/ruginya bagimu bila ada seseorang bercerita kepadamu tentang keburukan seseorang yang kamu kenal ataupun tidak? Dan bagaimana sikapmu bila sifat burukmu diceritakan kepada orang lain, oleh siapa?, mungkinkah oleh Lawanmu yang tidak terlalu tahu banyak siapa dirimu, atau oleh seseorang yang kamu anggap kawan yang cukup tahu siapa kamu ?. Parahnya, Kamu tidak menyadari bahwa dirimulah yang paling tahu siapa kamu sesungguhnya. Dan konyolnya, kamu masih tidak sadar alias kopler kalau dirimu adalah "lawan"mu yang sejati. Nah!, Lawanlah dirimu sendiri, Berani..! Hayoo Lawan...
"Taklukan dirimu bila Kamu ingin menaklukan Dunia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar